Tolong Mengerti

“mungkin ini saatnya !”

hmm.. aku tau aku slalu katakan itu tat kala aku jatuh

dan aku lupa kalimat itu tat kala aku bahagia dalam kejatuhan ku

munafik memang ! aku bohongi diriku sendiri, aku telan ludah ku sendiri

tapi tolong mengerti aku, aku HANYA SEORANG ANAK MANUSIA, SEORANG GADIS YANG BAHKAN BELUM GENAP BERUSIA 17 TAHUN, JIWA KU LABIL ! AKU MUDAH GOYAH ! AKU MUDAH TEROMABNG-AMBING, AKU TAU KEBENARAN, TAPI AKU TAK AKUI ITU.

AKU TAU ITU SALAH

TAPI AKU MOHON MENGRTI AKU. AKU DALAM POSISI SULIT SAAT INI. MUNGKIN AKU TERLALU BERLEBIHAN. AKU BELUM BISA MENGATUR EMOSI KU.

TAPI INI LAH AKU !

AKU BELUM BISA TEMUKAN SIAPA AKU !!!

DAN AKU FRUSTASI AKAN HAL ITU.

BAYANGKAN, JIKA KEPINGAN HIDUPMU HILANG? KAU HIDUP DENGAN SEPARUH JIWA MU !

Entah lah.. ini sulit bagi ku ! aku terlanjur mengetahui KEBENARAN tapi aku hidup dalam sebuah KEKELIRUAN.

Tolong mengerti, untuk memperjuangkan sebuah kebenaran itu butuh pengorbanan. Butuh dukungan dan kawan untuk menopang tubuh mu dan lahirkan kembali semangat mu ketika kau jatuh

Aku tak bisa lakukan itu ! sulit bagi jiwa ku yang lemah untuk berdiri sendiri dan mulai mewarnai orang lain. aku BELUM BISA. Aku masih saja terwarnai 

tak semua doa yang terkabul itu baik

Saat ini aku merasa perlahan-lahan apa yang aku mau terkabulkan
Tuhan berikan apa yang aku mau, dia berikan semua. Semuanya !

Tapi ternyata, tuhan juga ingin meminta sesuatu dari ku. Ia mengambil apa yang pernah ku punya dulu.

ITU memang  bukan milik ku seutuhnya. Karna bumi dan seisinya hanya lah milik-Nya

Tapi ternyata ini terlalu menyakitkan

Aku dapatkan yang aku mau, sesuatu yg tidak seberapa

Sementara sebagai gantinya, aku kehilangan sesuatu yang memang sudah terasa hampir hilang

dan akhirnya, benar-benar hilang

Aku kehilangan sesuatu yang sudah sejak lama hampir hilang, samar-samar

Dan kini, aku bisa rasakan rindu itu ketika aku kehilangan sesuatu

Dulu, ada atau tidak nya tidak terasa bagiku

Tapi kini, aku tau arti kehadirannya

Walau terasa sederhana, tapi begitu luar biasa

Aku sadar, kini Kau hanya meminjam nya dari ku

Bukan benar-benar mengambilnya

Tapi ini terlalu perih, cara mu meminjamnya terlalu kejam bagi ku

Ini terlalu banyak melukai jiwa